Kamis, 05 November 2015

Perbuatan Sederhana Berbuah Nikmat Surga



Perkembangan zaman semakin meningkat, perubahan-perubahan sikap pun mulai nampak pada setiap pemuda-pemudi saat ini, kepedulian terhadap lingkungan mulai berkurang. Hal ini terlihat dari banyaknya sampah yang berserakan dipinggir jalan, bahkan ditengah jalan pun orang dengan beraninya membuang sampah atau barang lain yang menurut mereka tidak berguna, namun tanpa mereka sadari apa yang mereka lakukan dapat membawa dampak buruk kepada orang lain bahkan dirinya sendiri.

Ada beberapa perbuatan sederhana yang sering kali dianggap remeh terkadang justru memberi dampak yang besar bagi pelakunya dan orang lain hingga berbuah kenikmatan  surga. Pertanyaannya sekarang, perbuatan sederhana apa yang sedemikian hebatnya hingga dapat mengantarkan seseorang menjadi penghuni surga nan kekal abadi?
Jawabannya adalah menyingkirkan sesuatu yang dapat membahayakan dijalan seperti batu, duri, serpihan kaca, ranting pohon, atau tulang.

Banyak sekali orang yang menyepelekan perbuatan ini, ada juga yang enggan melakukannya dengan alasan masih banyak orang yang bisa melakukannya, bahkan ada yang menganggap perbuatan ini hanya membuang-buang waktu mereka. Miris, ketika seseorang sudah tidak peduli lagi dengan lingkungannya sendiri dan ketika seseorang sudah tidak peduli pada orang lain. Padahal tanpa mereka sadari mereka juga akan membutuhkan bantuan orang lain. Sejak duduk dibangku SD kita sudah diajari untuk memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan dan social. Diantara bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan social adalah menyingkirkan sesuatu yang membahayakn dari jalan karena dapat menyelamatkan orang lain dan diri sendiri dari bahaya, dan juga menjadikan lingkungan lebih bersih dari gangguan sampah.

Rasulullah SAW pun menyebutkan bahwa menyingkirkan sesuatu yang membahayakan dari jalan merupakan salah satu cabang keimanan. Dalam hadis telah dikatakan bahwa,

“Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh sekian cabang. Yang paling utama ialah mengucapkan Laa ilaaha illallah dan yang paling rendah ialah menyingkirkan sesuatu dari jalanan dan rasa malu termasuk cabang keimanan.” (HR. Muslim)

Walaupun perbuatan tersebut kelihatan sepele dan mudah dilakukan, tetapi apabila dalam diri seseorang tidak memiliki keimanan, kepekaan, serta kepedulian social maka perbuatan tersebut akan terasa berat dilakukan. Padahal perbuatan tersebut adalah perhiasan keimanan dan merupakan bagian dari macam-macam sedekah serta amalan baik yang dapat mengantarkan kita pada kenikmatan surga.

Sebagaimana hadis yang dijelaskan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Setiap ruas persendian manusia memiliki sedekah setiap hari seiring terbitnya matahari. Berlaku adil antar dua orang adalah sedekah. Membantu seseorang menaiki kendaraannya lalu memapah keatasnya atau membantu menaikkan beban bawaannya keatas kendaraan adalah sedekah. Ucapan yang baik adalah sedekah. Setiap langkah kaki yang diayunkan menuju tempat shalat adalah sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu yang membahayak dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari)

Dan hadis yang bersumber dari Abu Dzar bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Aku pernah diperlihatkan seluruh amalan umatku, yang baik ataupun yang buruk. Aku lihat dibagian amalan baik ada benda menyakitkan manusia yang disingkirkan dari jalanan.” (HR. Muslim)

Setiap manusia, khususnya para muslimah tentunya senang melihat keindahan alam ciptaan Allah SWT karena muslimah identik dengan kecantikan dan keindahan. Apa jadinya jika lingkungan disekitar kita dipenuhi banyak sampah kotoran serta pencemaran limbah akibat ulah dari tangan manusia itu sendiri? Sudah pasti akan menimbulkan berbagai penyakit dan kerugian lainnya.

Oleh karena itu, setiap individu wajib melakukan tindakan yang dimulai dari perbuatan sederhana dengan menyingkirkan sesuatu yang membahayakan manusia dari jalanan seperti membuang sampah pada tempatnya, memotong dahan pohon yang menyeruak kejalanan, menyingkirkan kawat berduri, batu atau tulang dari jalanan yang dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan jiwa manusia. Selanjutnya dapat ditingkatkan kelingkup yang lebih luas dan besar agar tercipta kesejahteraan bagi smua makhluk hidup.

Bagi muslimah yang memperhatikan pentingnya perbuatan sederhana ini sehingga dengan kerendahan hati dia dapat mengamalkannya, maka baginya balasan besar berupa kenikmatan disurga kelak karena perbuatannya itu dapat menyebabkan orang lain terhindar dari bahaya dan celaka.

Dari Aisyah diceritakan bahwa Rasululah SAW bersabda,

“Setiap manusia yang merupakan anak turunan Adam diciptakan dengan tiga ratus enam puluh sendi. Barang siapa yang bertakbir, ertahmid, bertahlil, bertasbih, beristighfar pada Allah, menyingkirkan batu dari jalan yang dilalui manusia ataupun menyingkirkan duri juga tulang dari jalan yang dilalui manusia, memrintahkan yang baik atau melarang yang munkar sejumlah tiga ratus enam puluh ruas persendian maka pada hari itu dia telah menyingkirkan dirinya dari api neraka.” (HR. Muslim)

Dalam hadis yang serupa diceritakan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Aku melihat seorang laki-laki merebahkan diri disurga, dibawah pohon yang dulu ia tebang dari ruas jalan karena berpotensi bahaya bagi manusia.” (HR. Muslim)

Peduli terhadap keindahan lingkungan dan peduli terhadap keselamatan  orang lain, begitulah kecantikan pribadi muslimah yang sebenarnya. KEcantikan yang diridhai Allah SWT yang harus dijaga dan dirawat dengan selalu taat kepada Allah SWT, dengan menjalankan syariat serta menjauhkan diri dari segala bentuk kemurkaan-Nya. Kecantikan abadi yang buahnya dapat dipetik hingga dikehidupan akir nanti. Dan semoga kita termasuk muslimah yang memiliki keterbukaan hati serta senantiasa mendapat hidayah dari Allah SWT.

Firman Allah SWT,

“Orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah oran-orang yang telah diberi petunjukn oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Az-Zumar, 39 ˸ 18)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar