Perkembangan
zaman semakin meningkat, perubahan-perubahan sikap pun mulai nampak pada setiap
pemuda-pemudi saat ini, kepedulian terhadap lingkungan mulai berkurang. Hal ini
terlihat dari banyaknya sampah yang berserakan dipinggir jalan, bahkan ditengah
jalan pun orang dengan beraninya membuang sampah atau barang lain yang menurut
mereka tidak berguna, namun tanpa mereka sadari apa yang mereka lakukan dapat
membawa dampak buruk kepada orang lain bahkan dirinya sendiri.
Ada
beberapa perbuatan sederhana yang sering kali dianggap remeh terkadang justru memberi
dampak yang besar bagi pelakunya dan orang lain hingga berbuah kenikmatan surga. Pertanyaannya sekarang, perbuatan
sederhana apa yang sedemikian hebatnya hingga dapat mengantarkan seseorang
menjadi penghuni surga nan kekal abadi?
Jawabannya
adalah menyingkirkan sesuatu yang dapat membahayakan dijalan seperti batu,
duri, serpihan kaca, ranting pohon, atau tulang.
Banyak
sekali orang yang menyepelekan perbuatan ini, ada juga yang enggan melakukannya
dengan alasan masih banyak orang yang bisa melakukannya, bahkan ada yang
menganggap perbuatan ini hanya membuang-buang waktu mereka. Miris, ketika
seseorang sudah tidak peduli lagi dengan lingkungannya sendiri dan ketika
seseorang sudah tidak peduli pada orang lain. Padahal tanpa mereka sadari
mereka juga akan membutuhkan bantuan orang lain. Sejak duduk dibangku SD kita
sudah diajari untuk memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan dan social.
Diantara bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan social adalah menyingkirkan
sesuatu yang membahayakn dari jalan karena dapat menyelamatkan orang lain dan
diri sendiri dari bahaya, dan juga menjadikan lingkungan lebih bersih dari
gangguan sampah.
Rasulullah
SAW pun menyebutkan bahwa menyingkirkan sesuatu yang membahayakan dari jalan
merupakan salah satu cabang keimanan. Dalam hadis telah dikatakan bahwa,
“Iman
itu ada tujuh puluh atau enam puluh sekian cabang. Yang paling utama ialah
mengucapkan Laa ilaaha illallah dan
yang paling rendah ialah menyingkirkan sesuatu dari jalanan dan rasa malu
termasuk cabang keimanan.” (HR. Muslim)
Walaupun
perbuatan tersebut kelihatan sepele dan mudah dilakukan, tetapi apabila dalam
diri seseorang tidak memiliki keimanan, kepekaan, serta kepedulian social maka
perbuatan tersebut akan terasa berat dilakukan. Padahal perbuatan tersebut
adalah perhiasan keimanan dan merupakan bagian dari macam-macam sedekah serta
amalan baik yang dapat mengantarkan kita pada kenikmatan surga.
Sebagaimana
hadis yang dijelaskan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Setiap
ruas persendian manusia memiliki sedekah setiap hari seiring terbitnya
matahari. Berlaku adil antar dua orang adalah sedekah. Membantu seseorang
menaiki kendaraannya lalu memapah keatasnya atau membantu menaikkan beban
bawaannya keatas kendaraan adalah sedekah. Ucapan yang baik adalah sedekah.
Setiap langkah kaki yang diayunkan menuju tempat shalat adalah sedekah. Dan
menyingkirkan sesuatu yang membahayak dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari)
Dan
hadis yang bersumber dari Abu Dzar bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Aku
pernah diperlihatkan seluruh amalan umatku, yang baik ataupun yang buruk. Aku
lihat dibagian amalan baik ada benda menyakitkan manusia yang disingkirkan dari
jalanan.” (HR. Muslim)
Setiap
manusia, khususnya para muslimah tentunya senang melihat keindahan alam ciptaan
Allah SWT karena muslimah identik dengan kecantikan dan keindahan. Apa jadinya
jika lingkungan disekitar kita dipenuhi banyak sampah kotoran serta pencemaran
limbah akibat ulah dari tangan manusia itu sendiri? Sudah pasti akan
menimbulkan berbagai penyakit dan kerugian lainnya.
Oleh
karena itu, setiap individu wajib melakukan tindakan yang dimulai dari
perbuatan sederhana dengan menyingkirkan sesuatu yang membahayakan manusia dari
jalanan seperti membuang sampah pada tempatnya, memotong dahan pohon yang
menyeruak kejalanan, menyingkirkan kawat berduri, batu atau tulang dari jalanan
yang dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan jiwa manusia. Selanjutnya
dapat ditingkatkan kelingkup yang lebih luas dan besar agar tercipta
kesejahteraan bagi smua makhluk hidup.
Bagi
muslimah yang memperhatikan pentingnya perbuatan sederhana ini sehingga dengan
kerendahan hati dia dapat mengamalkannya, maka baginya balasan besar berupa
kenikmatan disurga kelak karena perbuatannya itu dapat menyebabkan orang lain
terhindar dari bahaya dan celaka.
Dari
Aisyah diceritakan bahwa Rasululah SAW bersabda,
“Setiap
manusia yang merupakan anak turunan Adam diciptakan dengan tiga ratus enam
puluh sendi. Barang siapa yang bertakbir, ertahmid, bertahlil, bertasbih,
beristighfar pada Allah, menyingkirkan batu dari jalan yang dilalui manusia
ataupun menyingkirkan duri juga tulang dari jalan yang dilalui manusia,
memrintahkan yang baik atau melarang yang munkar sejumlah tiga ratus enam puluh
ruas persendian maka pada hari itu dia telah menyingkirkan dirinya dari api
neraka.” (HR. Muslim)
Dalam
hadis yang serupa diceritakan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW
bersabda,
“Aku
melihat seorang laki-laki merebahkan diri disurga, dibawah pohon yang dulu ia
tebang dari ruas jalan karena berpotensi bahaya bagi manusia.” (HR. Muslim)
Peduli
terhadap keindahan lingkungan dan peduli terhadap keselamatan orang lain, begitulah kecantikan pribadi
muslimah yang sebenarnya. KEcantikan yang diridhai Allah SWT yang harus dijaga
dan dirawat dengan selalu taat kepada Allah SWT, dengan menjalankan syariat
serta menjauhkan diri dari segala bentuk kemurkaan-Nya. Kecantikan abadi yang
buahnya dapat dipetik hingga dikehidupan akir nanti. Dan semoga kita termasuk
muslimah yang memiliki keterbukaan hati serta senantiasa mendapat hidayah dari
Allah SWT.
Firman
Allah SWT,
“Orang-orang
yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya.
Mereka itulah oran-orang yang telah diberi petunjukn oleh Allah dan mereka
itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Az-Zumar, 39 ˸
18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar