00.00
AM
Mataku
belum bisa terpejam, entah karena pengaruh insomnia yang kata sebagian
mahasiswa itu adalah hal yang biasa, atau karena sebuah nama yang selalu menari
dipikiranku. Sebuah nama yang mulai aku kenal sejak 4 tahun silam. Tak bisa ku pungkiri, aku hanya wanita biasa
yang tentunya memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis.
Berharap…
Yah
mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan yang ada dalam hatiku
saat ini. Perasaan yang entah sejak
kapan mulai mengganggu keseharianku. Perasaan yang seharusnya tidak ku miliki,
sebab perasaan yang ku miliki tidak sejalan dengan kenyataan.
Salah…
Sebuah
kesalahan yang sangat fatal untukku sebab telah membiarkan hatiku berharap pada
seseorang yang kini hilang kabarnya oleh tiupan angin. Bagaikan debu yang
diterbangkan angin, sekuat apapun usahaku mencari debu yang sama tidak akan mungkin
kutemukan lagi.
Rapuh…
Hatiku
mulai rapuh, melangkah sedikitpun aku tak mampu. Hari berganti hari rasanya
seperti berada didalam penjara yang menyiksa batin, sungguh aku tersiksa. Namun
apa daya, aku hanya bisa diam ditempatku bukan karena aku tidak ingin berusaha,
tapi ini adalah usaha ku yang terbaik.
Sadar…
Hari
berganti hari, bulan berganti bulan, aku mulai menyadari bahwa apa yang aku lakukan
selama ini telah membuatku lupa akan kewajibanku. Tak seharusnya aku berharap
pada seseorang yang belum halal untukku. Tak seharusnya aku berharap pada
selain Allah sebab Dia-lah Sang Pemilik Hati.
Malu…
Jelas,
aku sangat malu, selama ini aku telah dibutakan oleh perasaan yang tidak
seharusnya ku miliki. Aku ingin kembali kepada fitrahku sebagai seorang
muslimah, aku ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Wanita
yang baik hanya untuk laki-laki yang baik.
Aku
bukanlah wanita yang baik, aku adalah wanita yang penuh dengan dosa, tapi
disisi lain aku adalah wanita yang ingin berhijrah dari masa laluku yang gelap.
Aku ingin menjalani hidupku yang lebih teratur walaupun aku tak bisa menjamin
bahwa hidupku saat ini sudah cerah. Hanya Allah yang mengetahui sejauh mana
langkahku saat ini untuk lebih dekat kepada-Nya.
Aku
percaya Allah tidak pernah mengecewakan hamban-Nya..
Jodohku
sudah tertulis di Lauhul Mahfudz, aku tidak ingin memaksakan jodohku.
Yang
harus kulakukan saat ini adalah cukup sabar, ikhlas dan tenang menjalani hidupku dan
berharap hanya kepada Allah. Jika waktnya telah tiba Allah akan
mempertemukanku dengan jodohku dengan cara yang indah.
Untuk
teman-teman muslimah,
Jadilah muslimah yang cerdas. Jangan pernah menjadikan
masa muda sebagai peluang untuk menjalani hubungan yang dilarang oleh agama
(pacaran). Sungguh, itu hanya akan merusak masa mudamu. Perbaiki kualitas
dirimu untuk menyambut laki-laki yang akan menjadi jodohmu dimasa depan, bukan
laki-laki yang asal ada sekarang.
Ingat! Pacarmu saat ini belum tentu jodohmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar